fbpx

Membaca Al-Qur’an Dengan Huruf Latin, Bolehkah?

Membaca al-qur’an memiliki keutamaan besar dan pahala yang luar biasa. Nabi bahkan mengabarkan bahwa pahalanya akan dihitung setiap hurufnya.

Masalahnya, bagaimana dengan seorang muslim yang belum bisa membaca al-Qur’an? Apakah membaca al-Quran dengan huruf latin atau teks bahasa Indonesia bisa mendapat pahala juga? Bagaimana pula jika membaca terjemahannya?

Tidak ada orang yang membaca al-quran dengan huruf latin kecuali dia buta aksara Arab. Sebenarnya cara itu tidak dapat diterima bahkan cenderung malah menyesatkan. Sebab karakter huruf Arab sangat jauh berbeda dengan huruf latin.

Malah Kalau boleh dibilang semua huruf Arab itu tidak ada padanannya dalam huruf latin. Tidak ada orang yang bisa menyebutkan huruf Syin seperti dalam kata syajaroh.

Kecuali Dia belajar dulu membunyikannya didepan seorang yang ahli membaca al-quran. Sebab huruf itu punya karakter sifat dan cara membunyikan yang spesifik unik dan tidak ada padanannya dalam bahasa Latin.

Demikian juga tidak ada orang yang bisa menyebutkan huruf Ain seperti dalam kata ibadah huruf Ain “ع”   itu tidak bisa diwakili oleh koma atau apostrof atau apapun. Karena huruf Ain itu punya karakter sifat dan cara melepaskan yang teramat baik hanya orang yang belajar al-quran dengan guru saja.

Yang bisa melepaskan dengan benar karena itulah Alquran tidak pernah diajarkan lewat tulisan dan huruf. Alquran diajarkan lewat oral system atau lewat perantara native speaker.

Apakah Membaca al-Qur’an Dengan Huruf Latin Bisa Mendapatkan Pahala?
Jika membaca al-quran dengan mengeja huruf latinnya bisa menimbulkan kesalahan dan merusak bacaan. Maka maksud ingin dapat pahala tak tercapai justru yang didapat malah dapat dosa.

Yang perlu dilakukan adalah mendatangi guru-guru Al Quran. Belajar membaca Alquran dengan makhorijul huruf yang benar karena kalau Quran tidak bisa dipelajari sendiri. Alquran harus dipelajari lewat seorang guru yang merupakan seorang Qori.

Lalu bagaimana jika pembaca terjemahan al-qur’an. Apakah juga mendapatkan pahala seperti membaca Alquran.

Terjemahan itu beda dengan Alquran, terjemahan sama sekali bukan Alquran. Terjemahan adalah sekedar penafsiran para penerjemah tentang apa yang mereka pahami dari ayat Al Quran, dan secara hukum terjemahan itu bukanlah ayat Alquran.

Sehingga kalau dibaca tidak mendatangkan pahala. Terjemahan itu juga bukan mukjizat yang turun kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam.

Sama sekali tidak mengandung kekuatan bahasa keindahan struktur bahasa dan juga hukum syariah. Terjemahan Alquran tidak lebih seperti sandi atau morse yang digunakan dalam keadaan darurat saja.

Informasi yang terkandung di dalam terjemahan tentu sangat terbatas dan fungsinya sangat minim. Berbeda dengan teks asli Al Quran dalam bahasa Arab.

Teks itu sendiri adalah mukjizat karena asalnya dari lauhil Mahfudz dilangit. Turun secara berangsur-angsur selama 23 tahun dengan tidak beraturan awal dan akhirnya.

Dibawa oleh malaikat yang paling mulia yaitu Jibril Alaihissalam disampaikan kepada nabi yang paling mulia Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Dan di Talqin kan atau dibacakan kepada para sahabat beliau yang umumnya juga langsung menghafalnya.

Jangankan membaca al-quran mendengarkan lantunan ayat al-quran aslinya itu saja sudah memberikan pahala. Bahkan saat mendengarkan kita wajib memperhatikan tidak boleh berisik atau ngobrol sendiri.

Kalau kita bunyikan dengan mulut kita maka tiap huruf yang akan diganjar dengan 1 kebajikan yang lalu dilipatgandakan menjadi 10 kali lipatnya. Sehingga begitu kita mengucapkan lafadz “Alif Lam Mim” kita sudah mendapat pahala 30 kali.

Itulah Alquran jika dibaca dalam bahasa aslinya. Paham atau tidak paham Alquran itu bacaan mukjizat apalagi kalau dibaca dan maka tentunya keutamaannya akan berkali lipat.

Alangkah disayangkan kalau orang mengaku muslim, lahir dari keluarga muslim, ktp-nya tertulis beragama islam. Tetapi tidak bisa mengucapkan ayat-ayat al-quran.

Lalu berlari kepada terjemahan dengan alasan, bahwa berpegangan kepada al-quran itu kan yang penting paham bukan bagaimana membaca.

Sebenarnya belajar membaca dan melafaskan Alquran itu sangat mudah. Sebab Allah Subhanahu Wa Ta’ala sendiri yang menjamin bahwa Alquran itu mudah dipelajari oleh semua orang muslim. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ

“Dan Sesungguhnya telah kami mudahkan al-quran untuk pelajaran, maka Adakah orang yang mengambil pelajaran“ (QS. al-Qamar : 17).

Demikian pembahasan kita kali ini mengenai membaca al quran dengan huruf latin atau tek bahasa Indonesia.

Sumber: (hafiziazmi.com)

admin

Lembaga Filantropi yang bergerak di bidang pengelolaan zakat, infaq, shadaqah, dan dana kemanusiaan. Lembaga Amil Zakat SK Kementrian Agama RI No.599 Provinsi Jawa Barat.

See all posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are makes.

WhatsApp Kami