Sahabat, apa hakikat sebenarnya menjadi kaya? Apakah seseorang disebut karya karena uang yang melimpah, mobil mewah, rumah megah, jabatan tinggi? Seperti apakah ukuran atau tolak ukur untuk menilai bahwa seseorang itu kaya?
Sahabat, di dunia yang dinamis ini tidak ada standar yang benar-benar dapat menilai seberapa kaya seseorang. Karena kenyataannya, orang-orang terus berlomba untuk menjadi kaya dan lebih kaya dari orang umumnya.
Tak jarang keinginan untuk menjadi kaya dan lebih kaya didasari atas nafsu akan harta. Nafsu itulah yang membuat manusia kehilangan perasaan cukup akan harta yang dimilikinya.
Nafsu ingin selalu lebih banyak dari orang lain, ingin selalu lebih tinggi dari orang lain yang membuat hati tertutup untuk merasa cukup serta mensyukuri harta yang dimiliki.
Sahabat, perasaan cukuplah yang sejatinya membuat diri kita menjadi kaya. Perasaan cukuplah yang membuat kita bersyukur walau sedikit harta yang dimiliki.
Sebab tanpa rasa cukup, seberapa banyak pun kita memiliki harta tak akan pernah mampu untuk mensyukurinya. Sebab tanpa rasa cukup, pandangan kita selalu teralihkan pada apa yang belum kita miliki.
AMAL MADANI INDONESIA
Lembaga Amil Zakat Berizin SK Kementrian Agama RI No. 599 Prov. Jawa Barat.
Komp. Padasuka Indah B11. Cimahi Tengah – Kota Cimahi, Prov. Jawa Barat.
Telp. 022 – 20665182
WA Centre. +62 813-1046-0480
Website. www.amalmadani.com