Zakat Maal (Harta)
Pengertian Maal (harta)
Menurut bahasa (lughat), harta adalah segala sesuatu yang diinginkan sekali sekali oleh manusia untuk memiliki, memanfaatkan dan menyimpannya.
Menurut syar’a, harta adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki (dikuasai) dan dapat digunakan (dimanfaatkan) menurut ghalibnya (lazim).
Zakat maal adalah harta yang dikeluarkan oleh muzaki melalui amil zakat resmi untuk diserahkan kepada mustahik.
Sesuatu dapat disebut dengan maal (harta) apabila memenuhi 2 (dua) syarat, yaitu:
a. Dapat dimiliki, disimpan, dihimpun, dikuasai
b. Dapat diambil manfaatnya sesuai dengan ghalibnya. Misalnya rumah, mobil, ternak, hasil pertanian, uang, emas, perak, dll.
Syarat Zakat Maal adalah :
- Milik Penuh
- Halal
- Cukup Nishab
- Haul
Nishab adalah batasan minimal harta yang wajib dikenakan zakat dan Haul adalah batasan waktu satu hijriyah atau 12(dua qomariyah kepemilikan harta yang wajib dikeluarrkan zakat.
Apabila seseorang sudah memenuhi syarat zakat maal, maka orang tersebut wajib mengeluarkan zakat. Haul pada syarat zakat maal tidak berlaku untuk zakat pertanian, perkebunan dan kehutanan, perikanan, pendapatan dan jasa, dan rikaz.
Zakat maal (Berdasarkan Peraturan Kementrian Agama Republik Indonesia No. 52 Tahun 2014) meliputi :
1. Zakat emas, perak, dan logam mulia lainnya
Zakat emas, perak, dan logam mulia lainnya adalah zakat yang dikenakan atas emas, perak, dan logam lainnya yang telah mencapai nishab dan haul.
“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih”
(QS. At Taubah: 34-35).
2. Zakat uang dan surat berharga lainnya
Zakat uang dan surat berharga lainnya adalah zakat yang dikenakan atas uang, harta yang disetarakan dengan uang, dan surat berharga lainnya yang telah mencapai nishab dan haul.
“Ajarkan kepada mereka bahwasanya Allâh telah mewajibkan atas mereka zakat pada harta-harta yang mereka miliki yang diambil dari orang-orang kaya mereka dan dibagikan kepada orang-orang fakir mereka.”
(HR. Bukhâri II/544 no. 1425, IV/1580 no.4090, dan Muslim I/50 no. 31, dari Ibnu ‘Abbâs Radhiyallahu anhuma)
3. Zakat Perniagaan
Zakat Perniagaan adalah zakat yang dikenakan atas usaha perniagaan yang telah mencapai nishab dan haul.
4. Zakat Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan
Zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan adalah zakat yang dikenakan atas binatang ternak dan hasil perikanan yang telah mencapai nishab dan haul.
5. Zakat Peternakan dan Perikanan
Zakat peternakan dan perikanan adalah zakat yang dikenakan atas binatang ternak dan hasil perikanan yang telah mencapai nishab dan haul.
“Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya”.
(QS. An-Nahl: 66).
6. Zakat Pertambangan
Zakat Pertambangan adalah zakat yang dikenakan atas hasil usaha pertambangan yang telah mencapai nishab dan haul.
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu”
(QS. Al Baqarah: 267).
7. Zakat Perindustrian
Zakat perindustrian adalah zakat atas usaha yang bergerak dalam bidang produksi barang dan jasa.
8. Zakat Pendapatan dan Jasa
Zakat pendapatan dan jasa adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan yang diperoleh dari hasil profesi pada saat menerima pembayaran.
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu Mengetahui”
(QS. Al Baqarah: 188).
9. Zakat Rikaz
Zakat rikaz adalah zakat yang dikenakan atas harta temuan.
“… Dan pada barang temuan (dari peninggalan masa-masa jahiliyah / orang-orang kuffar) wajib dikeluarkan seperlimanya.”
(HR Bukhari)
Mari Sahabat, tunaikan kewajiban untuk membersihkan harta kita.
Zakat dapat disalurkan melalui rekening
Bank BRI Syariah
1008 511 671
An. Yayasan Amal Madani
Bank Mandiri Syariah
71 2882 0412
An. Yayasan Amal Madani Indonesia
atau menggunakan Kode QRIS yang dapat digunakan di beberapa aplikasi.
Sahabat juga bisa melakukan konsultasi zakat ke nomor
☎️ 0813 1046 0480
Terimakasih. Jazakumullah Ahsanal Jaza atas partisipasi sahabat.
Amal Madani Indonesia
Lembaga Amil Zakat Berijin SK Kementrian Agama RI No.599 Prov. Jawa Barat
Komp. Padasuka Indah B11. Cimahi Tengah – Kota Cimahi, Prov. Jawa Barat.
Telp. 022-20665182
WA Centre 0813 1046 0480